Karunia yang terbesar dan terindah untuk kita yang berumah tangga adalah hadirnya seorang anak. Anak merupakan belahan jiwa yang sangat berharga bagi kita. Alangkah beruntungnya bagi kita yang memiliki pewaris generasi keluarga, oleh sebab itu mari kita didik anak-anak kita agar menjadi pribadi-pribadi yang baik demi kelangsungan bangsa dan negara yang kita cintai ini.
Ternyata mengurus anak itu tidak mudah, juga tidak sulit. Ikuti semua “keinginan” anak demi tumbuhnya bakat dan kemampuan yang dimilikinya. Karena masa-masa itu lah mereka akan menemuka jati dirinya. Karena jika anak dikekang dan harus selalu mengikuti keinginan orang tuanya maka bakat-bakat yang ada padanya akan hilang.
Tumbuh kembang anak yang biasa disebut masa keemasan untuk memaksimalkan perkembangan otaknya adalah ketika anak berusia dibawah 5 (lima) tahun. Pada masa itu adalah waktu yang tepat untuk memberikan sugesti yang baik pada anak, misalnya soal disiplin, kejujuran, kewajiban juga tanggung jawab. Selain itu juga kecukupan gizi juga harus diperhatikan. Cukup gizi bukan harus makan makanan yang mewah, tetapi cukup dengan standar 4 sehat 5 sempurna.
Kondisi kesehatan juga harus senantiasa dipantau. Pada balita, gejala awal yang timbul akibat terserang virus atau bakteri biasanya adalah panas. Ini adalah hal yang umum terjadi karena wujud reaksi tubuh atau antibodi yang berusaha mematikan virus atau bakteri itu, (kata dokter demikian). Selain itu juga panas dapat terjadi ketika sang anak akan tumbuh gigi atau setelah imunisasi.
Keadaan panas ini lah yang perlu diwaspadai khususnya bagi pasangan muda, karena biasanya anak yang sakit cenderung minta digendong dan lupa apakah kondisi si anak masih ambang batas normal atau sudah melebihinya. Kondisi panas atau demam yang masih normal adalah dibawah 37^0 Celsius, jika sudah melebihi maka harus dikompres dengan menggunakan kain dan air hangat juga diberikan obat penurun panas.
Suhu tubuh anak saat demam tinggi itu berbeda-beda, ada yang 38^0 Celsius sudah ambang batasnya, ada yang 40^0 Celsius masih biasa saja. Lalu bagaimana mengetahui ambang batas suhu tubuh anak ketika panas, yaitu dapat diketahui dengan prilakunya yang tidak bergairah, lemas, bibir merah dan kering, terasa dingin pada bagian telapak kaki dan telapak tangannya.
Tetapi jika sang anak suhunya tidak mau turun dari 38^0 Celsius selama 3-4 jam, walaupun sudah diberikan obat penurun panas, maka hal ini lah yang harus ekstra memantaunya hingga suhunya benar-benar turun. Karena jika tidak terkontrol anak tersebut bisa kejang atau istilah medisnya steep.
Hal yang sering saya lakukan ketika anak saya panas adalah
- mengganti pakaiannya dengan yang longgar dan tipis
- ditempatkan di ruangan yang terbuka
- memberikan obat penurun panas
- mengompresnya dengan air hangat, (di kening, ketiak, telapak kaki, sesekali diusap punggung, kepada dan mata}
- dan dipantau suhunya setiap setengah jam sekali sampai suhunya turun dan normal.
Baca Juga : Mengatasi Kecemasan Ketika Anak Sakit
Untuk tambahan selain air hangat ketika mengompres saya pernah disarankan menggunakan rebusan asam kandis (dipasar dijual Rp 5.000/kg). Kalau tidak dengan bawang merah yang diparut dan dikasih minyak telon atau mimyak kayu putih. Pilih salah satu saja dan di balurkan keseluruh tubuh.
Cara Memeriksa Demam Balita Tanpa Thermometer
Lalu bagaimana jika tidak memiliki thermometer untuk mengukur suhu tubuh buah hati kita? pada hal penjelasan diatas menggunakan derajad cesius yang jelas-jelas di ukur menggunakan thermometer. Kalau tidak punya thermometer temen-temen gak usah panik, gak usah nunggu cari thermometer dulu baru dimunumin obat.
Langkah awal untuk mengetahui anak panas biasanya cukup dengan tangan kita bukan?, pertama dengan telapak tangan di kening baru dengan punggung tangangan di letakkan di leher, ya tho…
Tetapi Maha Pencipta memberikan alat yang lebih sensitif lagi untuk mengetahui tingkat panasnya. Apa itu?…yaitu mata kita. Caranya bagaimana, yaitu mata kita tempelkan ke kening sang anak, sebagai pembandingnya adalah punggung tangan kita, tempelkan juga ke mata. Cara ini adalah yang paling mudah untuk mengetahui apakah anak mengalami kondisi demam tinggi atau bukan. Dan sekaligus menggetahui suhu tubuhnya telah normal kembali.
Mudah-mudahan ada manfatnya bagi temen-temen yang menpunyai balita. TRims.